Akibat kelalaian, Tangan Siswi SMKN 1 Gunungputri Terjepit Mesin Giling Jahe.

Akibat kelalaian, Tangan Siswi SMKN 1 Gunungputri Terjepit Mesin Giling Jahe.

Smallest Font
Largest Font

Mahatvamediaindonesia.id, GUNUNG PUTRI – Akibat kelalaian, Tangan Siswi SMKN 1 Gunungputri Terjepit Mesin Giling Jahe – Tangan seorang siswi kelas 12 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terjepit mesin penggiling jahe. Jum’at, (11/08/2023).

Peristiwa itu terjadi saat korban sedang mengikuti kegiatan praktik di laboratorium sekolah pada Jum’at siang.

Berawal saat korban yang diketahui bernama SK bersama beberapa orang temannya mengikuti praktik pengolahan ekstrak jahe, yang didampingi seorang guru dan petugas.

Saat itu, korban diduga tidak menggunakan spatula saat menggiling jahe dan tanpa sengaja jarinya masuk dan tertarik mesin penggiling, sampai ke pergelangan tangannya. Orangtua korban yang datang melihat kondisi anaknya sempat menangis histeris.

Selama hampir dua jam tangan korban terjepit, tim rescue dari Damkar Kabupaten Bogor tiba di lokasi membawa sejumlah peralatan dan langsung melakukan proses evakuasi korban.

Proses evakuasi berlangsung selama 30 menit menggunakan sejumlah alat khusus. Tim Rescue Damkar Kabupaten Bogor akhirnya berhasil mengeluarkan tangan korban dari mesin dan melarikannya ke rumah sakit.

“Alhamdulilah korban sekarang sudah dibawa ke rumah sakit,” ungkap Komandan Damkar Kabupaten Bogor, Denny Kadarisman.

Selanjutnya, Kepala sekolah (Kepsek) SMKN 1 Gunung Putri, Juniartini mengatakan, pada saat kejadian sedang mengadakan praktek secara klompok dan bergilir sebab ruang praktek hanya ada satu.

“Pada saat kejadian siswa sedang melakukan belajar secara klompok karena ruang praktek hanya ada satu,” ungkap Juniartini kepada wartawan.

Secara standar operasional praktek, menurut Juniartini sudah sesuai, bahkan guru petugas laboratorium memberikan arahan secara teori.

“Bahwa kejadian kecelakaan itu terjadi pada saat anak itu sedang praktek. Ada satu guru dan satu petugas laboratorium,” ucapnya.

“Kemudian petugas laboratorium menyampaikan lagi ke siswa, karena seharusnya ada petugas laboratorium yang mendampingi. Namun petugas ada diruang sebelah tempat kejadian,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Gunung Putri, mengaku akan bertanggung jawab penuh atas kejadian yang menimpa siswinya itu. Mulai dari pengobatan hingga masa depan siswinya.

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya