Binaan Gemawana Indonesia Raih 2 Tropy di Ajang Festival Susur Sungai Cikeas Bogor
MAHATVA.ID - Tim binaan Gemawana Indonesia raih 2 tropy di Festival Budaya Susur Sungai Cikeas yang berlangsung di Desa Wisata Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, berlangsung meriah. Sabtu, (24/8/2024).
Agenda yang mengusung tema Cintai Budaya, Lestarikan Sungai Kita, cukup menarik perhatian karena seluruh peserta menggunakan pakaian adat sambil menyusuri Sungai Cikeas.
Sugianto alias Capung salah satu tim dari Gemawana Indonesia menyampaikan bahwa dalam acara Festival yang berlangsung pada sabtu kemarin, binaan Gemawana Indonesia meraih 2 Tropy.
"Alhamdulillah Binaan Kami (Gemawana Indonesia) dapat 2 Tropy. yakni Juara 1 Destana Gunungputri dan Juara 3 Gp Rafting," kata Sugianto, pria yang akrab di sapa Capung.
Menurutnya, untuk persoalan dayung mendayung, binaan Gemawana Indonesia ini memang sudah jadi salah satu olahraga yang rutin dilakukan.
"Kalau urusan dayung mendayaung kita memang rutin melakukannya, maka dari itu binaan kami seperti Destana Gunungputri dan Gp Rafting bisa meraih juara," bebernya.
Tak lupa, Sugianto juga mengucapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian tersebut. Serta terus mengingatkan kepada binaannya itu untuk tetap terus meraih prestasi.
Sementara itu, Ketua Desa Wisata Bojongkulur, Puarman mengungkapkan, lomba ini beregu 5-6 orang per tim dan diikuti oleh 30 tim atau perahu. Untuk mengikuti lomba, peserta melakukan empat aktifitas. Diawali dengan berbusana adat nusantara yang simpel, parade busana nusantara. Dilanjutkan dengan susur sungai Cikeas menggunakan perahu karet serta mengumpulkan sampah di perjalanan.
Sepanjang perjalanan sejauh 2 km, peserta dibekali karung untuk mengumpulkan sampah plastik dan Styrofoam di sungai maupun bantaran sungai. Sampah yang terkumpul ditimbang oleh panitia dan seterusnya disedekahkan ke Bank Sampah binaan Desa Wisata Bojongkulur.
Puarman yang juga dikenal sebagai Ketua KP2C (Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas) menyebutkan, bahwa susur sungai menggunakan perahu karet (river boat) ini, selain untuk sarana hiburan yang menyenangkan, juga sebagai sarana edukasi dan melatih ketahanan fisik.
"Susur sungai merupakan kegiatan mengenal ekologi sungai dan karakteristik sungai. Kegiatan tersebut meliputi pengenalan arus air, komponen yang ada di sungai, lingkungan sekitar sungai serta badan sungai," imbuhnya.
Susur sungai menggunakan busana adat ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 dan selanjutnya akan menjadi agenda rutin tahunan Desa Wisata Bojongkulur.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Pengendalian Pencemaran Air Ditjen PPKL KLHK Tulus Laksono, Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan KLHK Edy Nugroho Santoso, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Kemenparekraf Titik Lestari, Plt Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Sekertariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) Hartoni Anwar, Nita dari DLH Jawa Barat , Rudi dari Disbudpar Kabupaten Bogor, Camat Gunung Putri Kurnia Indra, Danramil Gunung Putri serta Kepala Desa Bojongkulur Firman Riansyah.