Dinas Sosial Kabupaten Bogor Luncurkan Program Coaching Clinic untuk Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Secara Terintegrasi
MAHATVA.ID - Dinas Sosial Kabupaten Bogor meluncurkan program coaching clinic, sebuah layanan terpadu untuk penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) secara terintegrasi. Program ini tidak hanya berfokus pada anak tetapi juga menyentuh berbagai aspek kehidupan ABK, termasuk keluarga, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan. Kamis, (14/11/2024).
Berdasarkan data, di Kabupaten Bogor terdapat sekitar 1.960 anak ABK berusia 0 hingga 17 tahun. Sebagian besar di antaranya berasal dari keluarga kurang mampu dan sering kali tidak memiliki pemahaman tentang cara menangani ABK. Menjawab kebutuhan tersebut, fasilitas coaching clinic ini disiapkan di Cibinong, di luar area kantor, dengan berbagai layanan pendukung, termasuk psikolog, terapis, dan bahkan pengacara untuk melindungi ABK dari perundungan.
"Program ini bertujuan agar orang tua tidak salah asuh. Kami juga membentuk parent support group, yakni kelompok dukungan orang tua yang akan diberikan pembekalan dan arahan mengenai parenting. Diharapkan, penanganan anak di rumah bisa sejalan dengan metode yang diterapkan di klinik, sehingga hasilnya lebih optimal," ungkap Kapala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Farid Ma'ruf.
Melalui coaching clinic ini, proses penanganan ABK dimulai dengan asesmen menyeluruh, mulai dari kondisi anak, latar belakang keluarga, hingga kelengkapan dokumen kependudukan. Bagi orang tua yang belum memiliki dokumen, akan difasilitasi pembuatan dokumen kependudukan. Sementara itu, keluarga yang kurang mampu akan diarahkan untuk mendapatkan bantuan dari program pemerintah, seperti PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
Program ini juga akan memfasilitasi BPJS untuk kebutuhan kesehatan anak, serta mendukung akses pendidikan bagi anak yang membutuhkan penanganan khusus.
"Di daerah lain, belum pernah ada penanganan sekompleks ini. Coaching clinic kami tidak hanya fokus pada anaknya saja, tetapi juga pada keluarga dan lingkungan," paparnya.
Program ini sendiri baru berjalan di dua wilayah, yaitu Ciawi dan Cibinong, sebagai percontohan. Selain memberikan layanan bagi anak dan keluarga, program ini juga melibatkan masyarakat melalui advokasi dan sosialisasi, agar masyarakat lebih paham dan menghargai cara berinteraksi dengan ABK.
Mengenai kebutuhan gizi, coaching clinic juga memberikan perhatian khusus. "Ada beberapa anak ABK yang memiliki pantangan tertentu dalam pola makan mereka. Oleh karena itu, kami akan memperkenalkan program makan bergizi gratis, khusus untuk ABK yang mungkin belum terlayani di sekolah formal," ungkapnya.
Dengan peluncuran coaching clinic ini, Kabupaten Bogor berharap dapat menjadi pelopor dalam penanganan ABK secara menyeluruh dan terintegrasi, membantu ABK dan keluarga dalam menjalani kehidupan yang lebih baik serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keberadaan ABK di sekitar mereka.