Doa Awal Tahun 1 Muharram, Dibaca Setelah Magrib
MAHATVA.ID - Tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah jatuh pada Minggu 7 Juli 2024. Muslim dianjurkan membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun menyambut tahun baru Hijriah.
Bulan Muharram merupakan bulan mulia yang menjadi bulan pertama dalam penanggalan Islam. Muslim sebaiknya memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan keimanan.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.
Waktu Membaca Doa Awal Tahun
Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Online, doa awal tahun dibaca setelah Magrib pada malam 1 Muharram. Doa awal tahun dibaca sebanyak tiga kali dalam rangka menyambut tahun baru Islam.
Perhitungan tahun Hijriah dimulai setelah terbenamnya matahari. Dengan begitu, doa awal tahun dibaca pada Sabtu 6 Juli 2024 atau bertepatan dengan malam tahun baru Islam Minggu 7 Juli 2024.
Hukum Membaca Doa Awal Tahun
Tidak ada dalil sahih dari Al-Qur'an dan hadis mengenai anjuran membaca doa awal tahun. Namun, sebagian ulama menyandarkan dalil doa awal tahun terhadap dalil tentang berdoa secara umum. Dalil umum mengenai doa, salah satunya ada dalam surah Ghafir ayat 60. Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Artinya: Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.
Dalil tidak hanya berasal dari Al-Qur'an dan hadis, tetapi bisa bersumber dari ijma' ulama, qiyas, maslahat, qaul shahabi, dan lainnya. Dengan begitu, doa awal tahun sah diamalkan dengan bersandar dalil umum untuk anjuran berdoa.
Dalam NU Online juga dijelaskan, doa awal tahun yang biasa dibaca bersumber dari para ulama. Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdil Qadir menukil doa tersebut dari kitab Kanzun Najah was Surur.
Juga dari kitab Al-Fathul Mubin wad Durrut Tsamin karangan Syekh Abdullah bin Muhammad Al-Khayyath Al-Harusyi. Doa awal tahun juga ada dalam kitab kumpulan doa seperti kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya dan kitab Majmu' Syarif karya Ibnu Watiniyah.
Hukum membaca doa awal tahun di tahun baru dibolehkan, asal tidak meyakininya sebagai sunah yang bersumber dari Rasulullah SAW pada momen tersebut. Melainkan mempercayainya sebagai permohonan doa secara umum di waktu kapan saja.