Donald Trump Kembali Ancam Hamas Terkait Sandera Warga Israel di Gaza

Donald Trump Kembali Ancam Hamas Terkait Sandera Warga Israel di Gaza

Smallest Font
Largest Font

MAHATVA.ID– Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan ancaman terhadap Hamas yang hingga kini masih menyandera sejumlah warga Israel di Jalur Gaza. Trump menyatakan bahwa situasi di Timur Tengah bisa memanas jika Hamas tidak segera membebaskan para sandera.

"Jika mereka (para sandera) tidak kembali saat saya sudah menjabat, semua neraka akan berkobar di Timur Tengah," ujar Trump dalam konferensi pers di Mar-a-Lago, di kutip Kamis (9/1/2024), seperti dikutip dari Al Awsat.

Ia menambahkan bahwa situasi ini tidak akan menguntungkan Hamas maupun pihak lainnya di kawasan tersebut. Trump, yang akan resmi kembali menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2024, tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang akan diambilnya jika para sandera belum dibebaskan pada saat itu.

Langkah Negosiasi di Timur Tengah

Steve Witkoff, utusan Trump untuk Timur Tengah, mengungkapkan bahwa negosiasi antara delegasi Israel dan Hamas terus berlangsung di Doha, Qatar. Ia menyoroti bahwa garis merah yang ditetapkan Trump telah mempercepat proses negosiasi tersebut.

"Saya pikir mereka (Hamas) mendengar pesan Trump dengan jelas," kata Witkoff, yang baru tiba dari Doha usai memantau perkembangan diskusi gencatan senjata.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer di Gaza akan terus berlanjut hingga Hamas dihancurkan dan semua sandera berhasil dipulangkan. Di sisi lain, Hamas menyatakan bahwa pembebasan sandera hanya akan terjadi jika Israel menyetujui gencatan senjata dan menarik pasukannya dari Gaza.

Kritik Terhadap Pemerintah Israel

Di tengah situasi ini, sebuah video yang dirilis sayap militer Hamas menunjukkan seorang sandera Israel, Liri Albag, menyampaikan kritik tajam terhadap kabinet Netanyahu. Albag, seorang tentara perempuan berusia 19 tahun, menuduh pemerintah Israel tidak memprioritaskan pembebasan para sandera.

"Kalian ingin membunuh kami?" tanya Albag dalam video berdurasi 3,5 menit yang dirilis Brigade Al Qassam pada Sabtu (4/1/2025).

Ia juga menyebut bahwa keberlangsungan hidup para sandera bergantung pada upaya Israel untuk menarik pasukannya dari Gaza. "Jika orang-orang terkasih kalian disandera, akankah perang masih berlanjut?" tanyanya.

Ancaman dan Harapan di Tengah Konflik

Hamas menyalahkan Israel atas kegagalan negosiasi, menegaskan bahwa satu-satunya solusi adalah memaksa Israel mundur melalui perlawanan. "Kami menginginkan gencatan senjata, penarikan pasukan, pertukaran tahanan, dan pembangunan kembali Gaza tanpa syarat dari Israel," ujar Osama Hamdan, salah satu pemimpin senior Hamas.

Di sisi lain, pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden sebelumnya telah berupaya untuk mendorong gencatan senjata sebelum masa jabatannya berakhir.

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya