Dugaan Penyalahgunaan Sistem Zonasi PPDB, Puluhan Ormas sambangi SMA Negeri 1 Gunung Putri
Mahatvamediaindonesia.id, Gunung Putri – Dengan adanya dugaan jual beli bangku sekolah, dan menyalah gunakan sistem zonasi pada penerimaan siswa siswi baru PPDB di SMA Negeri 1 Gunung Putri, Puluhan Organisasi Masyarakat beserta Karang taruna mendatangi Sekolah SMA Negeri 1 Gunung Putri. Senin, (17/07/2023).
Menurut Ketua Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Subrayon Cicadas, Yusuf Saepudin mengatakan, inti permasalahan berawal dari banyaknya aduan masyarakat terkait sulitnya masuk di SMA Negeri 1 Gunung Putri.
Sehingga kami menduga adanya penyimpangan yang dilakukan oleh Panita terhadap aturan Zonasi.
” Kalo dugaan sih udah pasti ada, jalur zonasi ini banyak penyimpangan dan contohnya dari Jonggol aja bisa masuk ke SMA Negeri 1 Gunung Putri, sementara warga Desa Bojong Nangka, Tlajung Udik, Desa Cicadas masa sulit, berarti ada permainan dari pihak Sekolah,” ucap Yusuf kepada mahatvamediaindonesia.id
Dengan adanya peristiwa tersebut, Yusuf berharap kepada pihak sekolah agar menjalankan aturan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh pihak Pusat Provinsi, tentang PPDB ini. Kedepanya jangan sampai warga Desa Bojong Nangka, Tlajung Udik, Desa Cicadas bisa masuk ke sekolah SMA Negeri 1 Gunung Putri.
Selanjutnya, Kepala Desa Bojong Nangka, H.Amir Arsyad mengatakan, hari ini kita telah melakukan komunikasi antara Organisasi masyarakat, Pemuda yang berkaitan dengan PPDB di SMA Negeri 1 Gunung Putri. yang informasinya ada dugaan penyimpangan terkait penerimaan Siswa Siswi Baru PPDB.
” hari ini kita duduk bareng bersama pihak SMA Negeri 1 Gunung Putri, biar semua terbuka disaksikan oleh pihak Kepolisian dan Para pemuda biar semuanya Clear n Clean,” jelasnya.
Sejauh ini pihak Pemerintan Desa tidak tau adanya dugaan penyimpangan sistem Zonasi. Akan tetapi aduan segelintir masyarakat ada kepada pemerintah Desa.
” Dengan adanya kejadian seperti ini, menjadi pembelajaran kedepanya untuk SMA Negeri 1 Gunung Putri, ya minimal klo memang ada rekomendasi dari Tokoh masyarakat, pemerintahan agar di perioritaskan terlebih dahulu,” harapnya.
Sementara itu dengan adanya peristiwa tersebut, dan dampai berita ini ditayangkan, pihak SMA Negeri 1 Gunung Putri belum bisa memberikan komentar.