Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 di Kecamatan Sukamakmur: 1 Balita Alami Wasting

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 di Kecamatan Sukamakmur: 1 Balita Alami Wasting

Smallest Font
Largest Font

MAHATVA.ID - Pemerintah Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, melaporkan hasil pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang digelar oleh Kementerian Kesehatan RI pada Senin, 7 Januari 2025. Kegiatan ini berlangsung di Desa Sukaharja, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Data Survei SSGI 2024

Berikut hasil survei yang dilaporkan:

Jumlah Balita Sasaran: 10 balita

Jumlah Balita Disurvei: 9 balita

Jumlah Balita Tidak Ditemukan: 0 balita

Jumlah Menolak Disurvei: 0 balita

Jumlah Balita Stunting: 0 balita

Jumlah Balita Wasting (Kurus): 1 balita

Jumlah Balita Underweight (Berat Badan Kurang): 0 balita

Jumlah Balita di Luar Blok Sensus: 1 balita

Survei ini mencatatkan satu kasus wasting (balita dengan berat badan kurang untuk tinggi badan), sedangkan tidak ditemukan balita yang mengalami stunting maupun underweight. Dari 10 balita yang menjadi target, satu balita tidak tercakup karena berada di luar blok sensus.

Upaya Tindak Lanjut

Camat Sukamakmur, Bakri Hasan, menyampaikan bahwa hasil survei ini menjadi dasar untuk menyusun langkah intervensi gizi ke depannya.

“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk memberikan pendampingan gizi kepada balita yang terdeteksi wasting, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pola makan bergizi,” ujar Camat Bakri Hasan.

Pentingnya SSGI

Survei Status Gizi Indonesia merupakan bagian dari upaya nasional untuk memetakan kondisi gizi anak di berbagai wilayah Indonesia. Data ini digunakan untuk menentukan kebijakan intervensi dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan wasting di Indonesia, sejalan dengan target pemerintah untuk menciptakan generasi sehat dan berkualitas.

Kesimpulan

Pelaksanaan survei SSGI 2024 di Kecamatan Sukamakmur menjadi langkah awal untuk memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi, terutama di wilayah pedesaan. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan mampu menekan angka balita yang mengalami masalah gizi, demi mendukung kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya