Hubungan Seksual dalam Islam: Sunah dan Adab bagi Suami Istri
MAHATVA.ID - Dalam Islam, hubungan seksual antara suami dan istri merupakan bagian dari ibadah jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran agama. Hubungan seksual dalam pernikahan dianggap sebagai sunah yang dianjurkan dan memiliki beberapa manfaat, baik secara spiritual, emosional, maupun fisik.
Berikut adalah beberapa poin mengenai hubungan seksual dalam perspektif Islam:
1. Bagian dari Ibadah
Hubungan seksual yang dilakukan dengan niat yang baik dalam pernikahan dianggap sebagai ibadah. Rasulullah SAW bersabda bahwa hubungan intim yang dilakukan suami-istri dengan niat menjaga kehormatan dan mendapatkan keridhaan Allah SWT akan diberi pahala.
2. Mempererat Hubungan Suami Istri
Hubungan intim merupakan salah satu cara untuk memperkuat ikatan emosional dan kasih sayang antara suami dan istri. Islam menganjurkan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, dan hubungan intim adalah salah satu sarana untuk mencapai hal tersebut.
3. Kewajiban Memenuhi Hak Pasangan
Suami dan istri memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan biologis pasangannya. Dalam Islam, penting bagi suami dan istri untuk saling memberikan kepuasan dalam hubungan intim, sehingga tercipta rasa kebersamaan dan tidak ada ketimpangan dalam pernikahan.
4. Dianjurkan pada Waktu-waktu Tertentu
Walaupun hubungan intim boleh dilakukan kapan saja, beberapa ulama menyebutkan bahwa hari Jumat adalah waktu yang baik untuk melakukannya, karena hari Jumat adalah hari yang penuh berkah. Namun, hal ini lebih kepada adat atau kebiasaan dan tidak ada dalil yang khusus tentang kewajiban melakukannya pada hari tertentu.
5. Mengutamakan Kebersihan dan Adab
Sebelum melakukan hubungan intim, dianjurkan untuk menjaga kebersihan tubuh dan setelahnya disunahkan mandi junub (mandi wajib). Selain itu, disarankan untuk melakukannya dengan adab yang baik, seperti membaca doa sebelum berhubungan.
6. Doa Sebelum Berhubungan Intim
Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca doa sebelum berhubungan seksual:
"Bismillah, Allahumma jannibna asy-syaithan, wa jannibi asy-syaithana ma razaqtana."
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami."
Dengan demikian, hubungan seksual dalam Islam tidak hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan tanggung jawab terhadap pasangan.