Hujan Deras Tak Lagi Menyiksa, Warga Griya Bukit Jaya Perbaiki Drainase Dengan Gotong Royong
MAHATVA.ID – Genangan air setinggi 25 sentimeter yang kerap terjadi saat hujan deras di Perumahan Griya Bukit Jaya, Desa Tlajung Udik, mendorong warga untuk mengambil langkah nyata. Tidak berfungsinya saluran drainase menjadi penyebab utama masalah ini, yang terus menjadi keluhan setiap musim hujan.
Berbekal semangat gotong royong, warga bersama tokoh masyarakat memulai perbaikan drainase secara swadaya. Mereka berharap upaya ini dapat mengurangi genangan air sembari menunggu respons dari pemerintah.
Usman Djabir, salah satu penggerak kegiatan ini, menyampaikan bahwa aksi ini dimulai dengan pengerukan sedimen yang menyumbat saluran air.
“Kami bersama tokoh masyarakat seperti Pak Acang Suryana dan Bang May berinisiatif memperbaiki drainase secara swadaya. Langkah awal kami adalah membersihkan saluran agar aliran air kembali lancar,” ujar Usman pada Senin (2/12/2024).
Namun, Usman menegaskan bahwa upaya warga ini bersifat sementara. Ia meminta Pemkab Bogor segera memberikan solusi permanen untuk masalah drainase di kawasan tersebut.
“Kami berharap pemerintah dapat merespons keluhan ini dengan serius. Apa yang kami lakukan hanya langkah kecil untuk mengurangi dampak banjir,” tambahnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Acang Suryana turut mengapresiasi semangat gotong royong warga. Menurutnya, aksi ini menunjukkan kekompakan warga dalam menghadapi masalah lingkungan.
“Ini bukti bahwa gotong royong masih hidup di tengah masyarakat. Namun, kami juga membutuhkan perhatian dari pemerintah agar masalah ini terselesaikan secara tuntas,” ujar Acang.
Menanggapi kondisi ini, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni, menyatakan komitmennya untuk mendorong normalisasi drainase di Perumahan Griya Bukit Jaya.
“Saya sudah menghadiri pertemuan dengan warga untuk memperjuangkan penanganan drainase. Namun, anggaran tahun ini sudah ditutup sejak Agustus 2024. Jadi, kemungkinan baru bisa direalisasikan pada 2025,” jelas Fathoni.
Ia menyarankan warga tetap melanjutkan upaya swadaya sebagai solusi sementara. Fathoni juga telah mengecek langsung saluran yang tersumbat dan akan melaporkannya kepada dinas terkait.
“Yang penting saat ini adalah memastikan saluran air tersambung dulu. Saya juga mengapresiasi pengurus lingkungan yang telah mengoordinasikan upaya normalisasi ini,” katanya.
Fathoni menambahkan, pengajuan perbaikan drainase sebenarnya sudah didorong sejak 2023. Jika tidak ada kendala, normalisasi drainase akan masuk dalam anggaran Maret 2025.
“Saya berharap saat dana turun, pengerjaan bisa langsung dilaksanakan. Fokusnya adalah pengerukan saluran yang ada agar kembali berfungsi optimal, bukan pembangunan baru,” tutupnya.