Kampung Mulyasari Sukamakmur Terisolir! Gedung Sekolah Ambruk, Pemkab Bogor Kemana?

MAHATVA.ID - Kondisi memprihatinkan yang dihadapi oleh pelajar di RT 05/RW 01 Kampung Mulyasari, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Selama setahun terakhir, pelajar terpaksa belajar di lantai mushola dan rumah warga setelah bangunan sekolah mereka ambruk.

Meskipun kondisi ini telah lama terjadi, pemerintah Kabupaten Bogor belum memberikan bantuan yang diperlukan.

Ketua RT setempat, Mamat, melaporkan bahwa sempat ada bantuan dari komunitas Vespa Bekasi, tetapi belum mencukupi. Ia telah melaporkan keadaan ini kepada aparat setempat dan pihak kecamatan, namun bantuan yang diharapkan belum kunjung datang. 

"Sudah setahun ini anak-anak belajar di lantai, sejak bangunan sekolahnya ambruk. Sempat ada donatur rekan-rekan dari komunitas Vespa Bekasi untuk pembangunan, namun belum bisa menyelesaikan," ujar Mamat (02/08/2024).

"Sudah kami sampaikan, namun mungkin belum ada bantuan," ujarnya. 

Menurut Hasan, salah seorang guru, ada 38 siswa SD dan 8 siswa SMP yang saat ini belajar bergantian di mushola karena kekurangan ruang. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki fasilitas pendidikan agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

"Kalau belajar bergantian di mushola, untuk yang kelas 1, 2 dan 3 kadang digabung, disekat pergrup saja karena tidak ada ruangan lain. Yang SMP masuk siang," ujar Hasan. 

Hasan berharap, Pemerintah Kabupaten Bogor segera turun tangan memberikan fasilitas pendidikan yang layak bagi siswanya. 

"Kami hanya ingin anak-anak sekolah dengan layak, seperti pelajar umumnya. Semangat mereka mengemban pendidikan sangat tinggi," ujar Hasan yang mengabdikan dirinya sebagai guru kelas jauh sejak 2013 itu. 

Selain itu, warga juga mengharapkan perbaikan akses jalan ke kampung mereka yang saat ini hanya berupa jalan setapak, dan menginginkan sinyal ponsel agar dapat menghubungkan mereka dengan dunia luar. Keadaan jalan yang rusak dan akses yang sulit menjadi tantangan tambahan bagi masyarakat yang bergantung pada hasil kebun dan menghadapi kondisi geografis yang rawan longsor.