Karang Taruna Bukan Jalan Pintas untuk Ambisi Pribadi
MAHATVA.ID, Opini - Sudah seharusnya kita melihat Karang Taruna sebagai wadah untuk mengabdi, bukan sekadar batu loncatan demi kepentingan pribadi.
Fenomena sejumlah pengurus yang justru menjadikan posisi mereka sebagai pemimpin Karang Taruna demi menggalang kepentingan sendiri semakin sering kita lihat di berbagai daerah. Padahal, Karang Taruna sejatinya bertujuan untuk memupuk solidaritas dan kepedulian sosial di kalangan pemuda.
Organisasi ini idealnya berfungsi untuk menggerakkan kegiatan sosial yang memperkuat ikatan antarwarga dan memberdayakan masyarakat, khususnya generasi muda. Namun, belakangan ini, ada indikasi bahwa jabatan di Karang Taruna tak ubahnya dianggap panggung untuk pencitraan demi keuntungan pribadi. Alih-alih mengutamakan kegiatan sosial, ada yang lebih berfokus memoles citra diri untuk mencari keuntungan jangka pendek, baik berupa dukungan politik maupun peluang finansial.
Fenomena ini terlihat saat sejumlah pengurus memanfaatkan nama besar Karang Taruna untuk “proyek” tertentu atau menjadikannya alat untuk memajukan usaha pribadi. Bukannya merangkul pemuda lain, mereka malah lebih sibuk mengamankan posisi dan mencari celah keuntungan.
Bahkan, kadang kala mereka berani menggunakan anggaran kegiatan sosial untuk acara-acara yang lebih menguntungkan diri sendiri, bukannya demi kemajuan komunitas.
Keadaan ini tentu mengecewakan, mengingat sejatinya posisi di Karang Taruna adalah untuk mendidik jiwa kepemimpinan yang tulus dalam melayani masyarakat.
Masyarakat pun perlu lebih kritis agar memilih pemimpin Karang Taruna yang benar-benar berjiwa sosial, bukan sekadar ambisius dan menjadikan jabatan ini sebagai modal menuju panggung politik atau bisnis.
Jika tren seperti ini terus berlanjut, tidak heran jika generasi muda justru makin apatis terhadap organisasi yang harusnya menjadi kebanggaan mereka.
Oleh karena itu, semoga ke depan, Karang Taruna bisa kembali kepada tujuan awalnya: mengabdi pada masyarakat, bukan pada ambisi diri sendiri.