Keluhan Pengguna Jalan Selawangi-Karyamekar Cariu Bogor Diabaikan, Bendungan Cijurey Jadi Sorotan

MAHATVA.ID – Keluhan masyarakat terkait kondisi akses jalan Selawangi-Karyamekar di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, terus menjadi perhatian. Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Cijurey yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebut-sebut menjadi penyebab utama kerusakan dan kemacetan di jalur tersebut. Senin, (20/01/2025).

Meski keluhan masyarakat sudah ramai diberitakan oleh berbagai media online, pihak pengelola proyek tampaknya belum memberikan tanggapan serius. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah demi kepentingan masyarakat luas, proyek besar seperti Bendungan Cijurey harus mengorbankan kenyamanan dan keselamatan masyarakat sekitar?

Dampak Truk Pengangkut Bahan Baku

Seorang pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keluhan terkait iring-iringan truk besar pengangkut bahan baku untuk proyek bendungan. Menurutnya, pada pagi hari, 20 Januari 2025, sembilan truk tronton memenuhi jalan Selawangi-Karyamekar, mengakibatkan kemacetan parah.

"Miris, saat anak-anak sekolah dan kami para pekerja harus berpacu dengan waktu, malah dibuat macet dengan iring-iringan truk pengangkut bahan baku bendungan Cijurey yang tidak mengenal waktu," ujarnya.

Ia juga menyoroti kurangnya pengaturan waktu operasional truk tersebut. "Seharusnya mereka tahu jam operasional. Orang mau berangkat kerja dan sekolah malah terganggu oleh kemacetan. Parahnya lagi, kiri-kanan jalan digunakan untuk lalu lalang truk besar, harusnya dijadwal supaya tidak menimbulkan kemacetan," tambahnya.

Kerusakan Jalan Semakin Parah

Selain kemacetan, kondisi jalan yang semakin rusak juga menjadi keluhan utama warga. "Jalan saja makin hancur, diperbaiki juga asal-asalan. Buat kami pengguna jalan, percuma diperbaiki kalau masih dipakai oleh truk besar," tutupnya dengan nada kecewa.

Perlu Tindakan Tegas dan Solusi

Proyek Strategis Nasional seperti Bendungan Cijurey memang bertujuan untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Namun, penting bagi pihak pelaksana proyek dan pemangku kebijakan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap masyarakat sekitar. 

Pengaturan jam operasional truk, perbaikan infrastruktur jalan yang lebih berkualitas, serta dialog aktif dengan masyarakat menjadi solusi yang perlu segera diterapkan. Jangan sampai proyek besar ini hanya menjadi momok bagi masyarakat lokal yang setiap hari merasakan dampaknya.