Kementerian Desa Resmikan Alun-Alun Cibitung Wetan, Dorong Potensi Desa dan Ketahanan Pangan

Kementerian Desa Resmikan Alun-Alun Cibitung Wetan, Dorong Potensi Desa dan Ketahanan Pangan

Smallest Font
Largest Font

MAHATVA.ID – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meresmikan Alun-Alun Cibitung Wetan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Peresmian ini diwakili oleh Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (Dirjen PDP) Kemendes PDTT, Nugroho Setijo Nagoro, sebagai bagian dari upaya menggali potensi desa di wilayah tersebut.  

Dorongan untuk Mengembangkan Potensi Desa

Dalam sambutannya, Nugroho menekankan pentingnya pengelolaan potensi sektor pertanian dan peternakan sebagai motor utama pembangunan desa. Namun, ia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, terutama ketersediaan air yang menjadi faktor krusial dalam pengembangan swasembada pangan.  

"Alun-alun desa ini bagus untuk dikembangkan. Namun, sektor pertanian dan perikanan juga harus diperhatikan, terutama dalam hal akses air, karena ini sangat penting," ujar Nugroho, Sabtu (1/2/2025).  

Ia berharap komunikasi antara pemerintah desa dan kementerian dapat ditingkatkan guna mencari solusi terbaik, termasuk mendapatkan akses air bagi masyarakat Cibitung Wetan. Selain itu, sektor peternakan juga bisa menjadi alternatif potensi unggulan selain pertanian.  

Pendekatan Komunitas dan Ketahanan Pangan

Nugroho menyoroti bahwa sektor pertanian memiliki nilai tambah ekonomi yang kecil jika tidak dibarengi dengan investasi yang tepat. Ia pun mendorong agar Dana Desa dimanfaatkan secara efektif untuk mengembangkan komunitas yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  

"Misalnya, jika angka stunting di desa ini cukup tinggi, maka sektor perikanan bisa menjadi solusi karena kaya nutrisi. Ini bisa menjadi komunitas unggulan yang membantu mengatasi masalah gizi masyarakat," jelasnya.  

Menurutnya, komunitas unggulan harus berbasis potensi dan kebutuhan masyarakat, bukan sekadar sektor yang dianggap dominan. Keputusan tersebut harus melalui musyawarah desa agar benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat.

"Peran pendamping desa dan tokoh masyarakat sangat penting dalam menggali ide-ide baru. Potensi unggulan harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata," tambahnya.  

Infrastruktur dan Ketahanan Pangan Desa

Lebih lanjut, Nugroho mengungkapkan bahwa Kemendes PDTT bersama Menteri Desa terus berkeliling ke berbagai daerah guna mencari dukungan dari kementerian lain. Beberapa proyek yang telah mendapat persetujuan, seperti jalan poros desa dan jembatan gantung, diharapkan dapat masuk dalam Instruksi Presiden (Inpres).

Terkait ketahanan pangan, ia menekankan bahwa minimal 20 persen dari ketahanan pangan nasional harus berasal dari desa. Jika produksi pangan desa menghadapi kendala, maka BUMDes bisa menjadi solusi alternatif dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat.  

"Jika produksi gagal akibat cuaca atau air, maka BUMDes bisa berperan sebagai importir beras dari daerah lain untuk mencukupi kebutuhan pangan desa. Ini juga bisa menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat desa," tuturnya.  

Nugroho menegaskan bahwa BUMDes harus dikelola dengan baik, termasuk dalam hal penyediaan gudang penyimpanan dan transportasi untuk mendukung distribusi pangan di tingkat desa.  

Kesimpulan

Dengan peresmian Alun-Alun Cibitung Wetan, Kemendes PDTT berharap desa ini dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, baik dalam sektor pertanian, peternakan, maupun perikanan. Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan desa melalui pemanfaatan Dana Desa, BUMDes, serta infrastruktur pendukung lainnya.

Jika seluruh program ini berjalan sesuai rencana, maka Cibitung Wetan bisa menjadi contoh sukses dalam pembangunan desa berbasis potensi lokal dan berkontribusi terhadap swasembada pangan nasional.

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya