Keutamaan Mandi Junub Sebelum Melaksanakan Shalat Jumat
Mahatvamediaindonesia.id, Bogor –
Mandi junub adalah juga disebut sebagai mandi wajib, mandi besar, ataupun mandi janabat. Sebelum salat Jumat, pria muslim dapat mengamalkan niat mandi junub pria dan tata caranya untuk menyucikan diri dari hadats besar.
Dikutip dari Muhammad Bagir dalam buku yang berjudul Fiqih Praktis 1, mandi junub adalah salah satu metode penyucian diri dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh, dengan niat untuk mengangkat atau menghilangkan hadats besar atau kondisi janabat.
Dikutip dari Prof Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 1, mandi junub dapat diamalkan sebelum melaksanakan salat Jumat sebagaimana dijelaskan dalam hadits Samurah RA berikut,
مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَبِهَا وَنِعْمَتْ وَمَنِ افْتَسَلَ فَالْغُسْلُ أَفْضَلُ
Artinya: “Barang siapa berwudhu pada hari Jumat maka itu adalah tindakan utama. Dan barang siapa mandi maka hal itu lebih afdhal.” (al Jamaah)
Anjuran mandi sebelum salat Jumat dimulai dari munculnya fajar hingga tergelincirnya matahari. Menurut ulama Maliki, mandi Jumat disyaratkan bersambung dengan kepergiannya ke masjid.
Adapun beberapa penyebab timbulnya hadats besar yang mengakibatkan wajib melakukan mandi junub adalah dapat disebabkan oleh beberapa hal.
Penyebab Terjadinya Hadats Besar bagi Pria
Keluarnya Mani
Keluarnya mani (sperma) dengan syahwat, baik ketika sedang tidur ataupun dalam keadaan terjaga. Jika mani keluar tanpa syahwat atau bukan karena syahwat, tetapi karena sedang sakit, maka tidak diwajibkan mandi.
Namun, kondisi jika seseorang bangun tidur dan mendapati celana atau baju tidurnya basah, sedangkan ia tidak merasa telah mengalami mimpi yang menyebabkan keluarnya mani, tidak diwajibkan mandi. Kecuali jika ia meyakini, dengan pelbagai tanda tertentu, bahwa yang membasahi celananya itu adalah mani. Dalam keadaan seperti itu, ia wajib mandi.
Jika seorang muslim merasa yakin bahwa yang keluar itu bukan mani, walaupun tidak wajib mandi, namun ia diwajibkan mencuci bagian yang basah dari pakaian atau tubuhnya. Sebab, semua cairan yang keluar dari kedua pintu pelepasan adalah najis, kecuali mani.
Catatan lainnya, dalam keadaan tetap bimbang, apakah itu mani atau bukan, sebaiknya muslim ber-ihtiyath (mengutamakan sikap hati-hati) dengan mengerjakan mandi wajib dan juga mencuci bagian pakaiannya yang basah dan menyebabkan bimbang.
Jika melihat mani di pakaiannya, namun tak diketahui sejak kapan keluarnya, sedangkan ia telah selesai salat, maka ia wajib mengulangi salatnya sejak tidurnya yang terakhir. Atau jika mendapati tanda bahwa ia telah ada sebelumnya, maka hendaknya ia mengulangi salat-salat yang dikerjakan olehnya sejak tidurnya yang paling dekat, menurut perkiraannya.
Melakukan Hubungan Seksual
Melakukan hubungan seksual (jima, sanggama) walaupun tidak keluar mani. Dalam hal ini, kewajiban mandi berlaku atas laki-laki maupun perempuan.
Masuk Islam
Apabila seorang kafir masuk Islam, ia wajib mandi sebelum mengerjakan salat.
Mati
Apabila seorang muslim meninggal dunia, wajib atas masyarakat sekitarnya memandikannya. Hal ini akan dijelaskan secara terinci dalam pasal khusus tentang penyelenggaraan jenazah dalam kitab fiqih.
Oleh karena itu, jika seseorang mengalami salah satu dari keadaan di atas maka ia harus melakukan mandi junub. Berikut ini adalah niat mandi junub bagi pria lengkap dengan bacaan Arab, latin, dan artinya.
Bacaan Niat Mandi Junub Pria dan Tata Caranya
Berikut ini bacaan niat mandi junub pria yang dikutip dari buku Panduan Lengkap Salat, Doa, Zikir & Shalawat oleh Ustadz Enjang Burhanudin Yusuf:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًالِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari fardhol lillahi ta’aala
Artinya: “Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah Ta’ala.”
Mandi junub dapat dilakukan dengan cara mengalirkan air ke seluruh anggota badan dengan niat yang sesuai. Sebaiknya mandi junub dilakukan secara sempurna sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, seperti yang dijelaskan dalam buku Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama oleh Muhammad Al-Baqir.
- Pertama-tama, basuhlah kedua telapak tangan sebanyak tiga kali
- Setelah itu, bersihkanlah kemaluan menggunakan tangan kiri
- Lakukan wudhu secara sempurna seperti ketika hendak salat
- Selanjutnya, siramlah air ke kepala hingga tiga kali, sambilmenggunakan jari-jari tangan agar air merata ke sela-sela rambut dan membuat kulit kepala basah
- Siramlah air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan sebelum sisi kiri
Pastikan saat mengamalkan niat mandi junub pria dan tata caranya untuk menggosokkan tangan ke bagian-bagian yang sulit dijangkau oleh air, seperti dalam telinga, pusar, ketiak, sela-sela jari kaki, dan lekukan tubuh lainnya.