Mengenal Sosok Prabowo Subianto, dari Karir Militer, Politisi, Hingga Menhan.
Mahatvamediaindonesia.id – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan akan maju sebagai calon presiden 2024. Hal disampaikannya usai mendengar permintaan 34 dewan pimpinan daerah (DPD) yang bulat meminta Prabowo maju sebagai capres.
Menanggapi hal tersebut banyak publik yang bertanya bagaimana sepak terjang politik Prabowo hingga menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia.
Sepak Terjang Politiknya hingga Jadi Menhan
Prabowo Subianto Djojohadikusumo memiliki rekam jejak panjang di dunia militer. Prabowo, kemudian memang dikenal sebagai politisi. Namun corak militerismenya tiada luntur.
Prabowo Subianto mengenyam banyak pengalaman di dunia militer. Prabowo mengikuti pendidikan Akademi Militer (Akmil) Magelang dalam kurun waktu 1969 sampai 1974. Di TNI, Prabowo menempati sejumlah jabatan penting. Semua ia emban berjenjang.
Karier militer Prabowo Subianto
- Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha TNI AD (1976-1977).
- Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha TNI AD (1977-1983).
- Wakil Komandan Detasemen–81 Kopassus TNI AD (1983-1985).
- Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad TNI AD
- Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad TNI AD.
- Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus TNI AD.
- Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus TNI AD
- Komandan Komando Pasukan Khusus TNI AD
- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD (1995-1996)
Pangkostrad TNI AD (1996-1998)
Pada 2013 lalu, dalam wawancara dengan Tempo, Prabowo sempat menyatakan hal menarik terkait bagaimana ia menghadapi oposisi, para aktivis, serta media massa yang kritis. Prabowo waktu itu mengatakan:
“Komitmen saya menghadapi mereka sudah jelas. Kalau minta jaminan, jaminan apa? Saya sudah buktikan komitmen saya kepada konstitusi. Saya kira saya satu-satunya yang membuktikan diri pada UUD. Kalau Saudara ingat pada 1998, saya 34 batalion. Kalau dari segi kekuatan fisik, saya yang terkuat di Indonesia. Dan saya sempat dituduh mau kudeta, dan saya diberhentikan oleh presiden, dan saya ikuti perintah presiden tanpa perlawanan,”
Di luar kontroversi keterlibatannya dalam sejumlah ‘operasi hitam’, Prabowo memang tentara yang kapabel. Kecakapan dan kepala briliannya terbukti di medan tempur.
Letjen (Purn) TNI Yunus Yosfiah, seorang sahabat, pernah bercerita soal operasi lapangan pertama Prabowo, di mana ia membawa banyak buku di ranselnya yang membengkak.
Ransel itu diisi Prabowo dengan beragam literatur, termasuk majalah-majalah ekonomi yang mendominasi.
“Bang, saya bawa ini (sebagai) bahan bacaan, bang,” kata Prabowo kepada Yunus saat itu.
Ada satu kisah terkenal juga saat pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu bertempur di Timor Timur. Saat itu Prabowo menjabat pemimpin Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kondisi pasukan tengah kesulitan mendapat pasokan bahan makanan karena helikopter tak berani mendarat di wilayah mereka yang begitu rawan. Prabowo kemudian memimpin rekannya untuk tetap bertahan hidup dengan rebung dan singkong.
Dua tanaman itu jadi makanan sehari-hari Prabowo dan pasukan selama misi mengejar milisi, Fretilin. Cerita lain dari Timor Timur adalah tentang Prabowo yang terbiasa mengajar bahasa Inggris tiap malam.
Memang, Prabowo telah akrab dengan bahasa Inggris. Masa tumbuh kembang Prabowo dijalani di beberapa negara, mulai dari Malaysia, Swiss, hingga Amerika Serikat (AS) dan Inggris.