Menteri Pertahanan Pantau Fregat Merah Putih: Simbol Kebangkitan Industri Pertahanan Indonesia

Menteri Pertahanan Pantau Fregat Merah Putih: Simbol Kebangkitan Industri Pertahanan Indonesia

Smallest Font
Largest Font

MAHATVA.ID – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya untuk memantau perkembangan proyek strategis nasional, termasuk pembangunan Kapal Fregat Merah Putih. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempercepat pencapaian target industri pertahanan dalam negeri.

“Saya ingin melihat langsung progres pembangunan Fregat Merah Putih. Target kita adalah kapal ini dapat diluncurkan sesuai jadwal. Saya akan terus memantau perkembangan ini secara berkala,” ungkap Sjafrie dalam keterangan resminya.

Transformasi Digital PT PAL dan Progres Fregat Merah Putih

Dalam kunjungan tersebut, Sjafrie memberikan apresiasi atas transformasi digital besar-besaran yang telah dilakukan PT PAL. Transformasi ini dianggap sebagai lompatan besar untuk mendukung percepatan proyek strategis, seperti Kapal Fregat Merah Putih.

“Teknologi yang dikembangkan PT PAL sangat andal. Saya mendorong PT PAL untuk terus berkolaborasi dengan mitra strategis berteknologi tinggi agar kemampuan industri pertahanan kita semakin maju,” ujar Sjafrie.

Menhan juga menargetkan dua unit Kapal Fregat Merah Putih siap beroperasi sebelum akhir tahun 2025. Fregat pertama mulai dikerjakan pada 2023, sedangkan fregat kedua menyusul pada 2024. Awalnya, kedua kapal ini diprediksi baru bisa beroperasi pada 2028-2029. Namun, dengan percepatan ini, PT PAL diharapkan meluncurkan kapal pertama pada Juni 2025.

Langkah Transformasi PT PAL untuk Industri Pertahanan

Direktur Utama PT PAL, Kaharuddin Djenod, menyampaikan bahwa transformasi digital di perusahaan menjadi salah satu upaya untuk memperkuat posisi PT PAL sebagai pemain utama di industri maritim dan pertahanan.

“Transformasi kami mencakup monitoring real-time produksi, kedisiplinan SDM, keuangan, rantai pasok, hingga pengembangan riset dan teknologi seperti kapal penginderaan bawah/atas air, reverse engineering, dan MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) untuk produk pertahanan,” jelas Kaharuddin.

Selain itu, PT PAL kini memiliki Divisi Sewaco (Sensor, Weapon, and Command), yang diharapkan dapat memperkuat kemampuan PT PAL dalam membangun sistem pertahanan modern berbasis teknologi tinggi.

Menyelaraskan Visi dengan Pemerintah

Transformasi ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun industri pertahanan berbasis teknologi tinggi dan bernilai tambah. PT PAL juga berkomitmen meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada setiap produk pertahanannya.

“Kami memiliki visi jangka panjang untuk mewujudkan blue water navy Indonesia. Ini membutuhkan komitmen di berbagai sektor, terutama industri perkapalan. Peningkatan kapasitas PT PAL sebagai industri pertahanan sangat penting untuk mendukung kekuatan maritim nasional,” tutup Kaharuddin.

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya