Pj Sekda Kota Bogor Targetkan Penurunan Angka Stunting di 2025
MAHATVA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) berkomitmen menurunkan angka stunting dan mencegah kasus baru pada tahun 2025. Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Bogor, Hanafi, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) TPPS di Saung Dolken Resort & Hotel, Kecamatan Bogor Utara, Rabu (4/12/2024).
Dalam acara yang dirangkaikan dengan pemberian apresiasi atas penanganan stunting serta peluncuran Chatbot Penanganan Stunting, Hanafi menyampaikan sambutan Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari. Ia mengapresiasi berbagai upaya menekan angka stunting dan mengajak seluruh pihak untuk terus berkolaborasi demi mencapai tujuan bersama.
“Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi langkah-langkah yang telah dilakukan dan merumuskan tindakan lanjutan. Kami juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi seluruh pihak yang berkomitmen menjalankan program ini,” ujar Hanafi.
Hanafi menegaskan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas nasional, provinsi, hingga daerah. Kota Bogor menargetkan zero stunting pada 2045, bertepatan dengan visi Indonesia Emas.
Pendekatan Strategis Penanganan Stunting
Hanafi menjelaskan, Pemkot Bogor melalui TPPS menerapkan dua pendekatan utama, yaitu penanganan spesifik dan sensitif. Pendekatan ini dilakukan dengan sinergi bersama berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan dunia usaha.
“Pengawasan yang ketat diperlukan agar bantuan tepat sasaran. Semua pihak perlu menyamakan persepsi tentang pentingnya menangani stunting secara menyeluruh,” tambahnya.
Capaian Penurunan Stunting Kota Bogor
Sekretaris TPPS Kota Bogor, Anas S. Rasmana, melaporkan bahwa angka stunting di Kota Bogor berhasil turun dari 2.363 kasus pada Februari 2023 menjadi 1.588 kasus pada Agustus 2024. Kota Bogor menjadi salah satu dari sembilan kabupaten/kota yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan di tengah tren peningkatan kasus di daerah lain.
Keberhasilan ini tidak lepas dari inisiasi program seperti Penting Lur serta dukungan dari Syarifah Sofiah dan Dedie A. Rachim sebagai Ketua TPPS 2022-2024, serta Yantie Rachim sebagai Bunda Peduli Stunting.
“Intervensi kami tidak hanya fokus pada kasus stunting, tetapi juga pada pencegahan risiko seperti pendampingan ibu hamil, menyusui, dan balita. Langkah ini terbukti efektif mencegah kasus baru,” kata Anas.
Inovasi Digital untuk Penanganan Stunting
Dalam kesempatan ini, TPPS juga meluncurkan Chatbot Penanganan Stunting hasil kolaborasi dengan PT Talenta Digital Berkarya. Chatbot ini dirancang untuk memberikan informasi interaktif terkait pencegahan dan penanganan stunting kepada masyarakat.
“Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, chatbot ini mampu memberikan informasi yang personal dan mudah diakses oleh masyarakat,” jelas Anas.
Pemkot Bogor berharap sinergi lintas sektor dan inovasi digital ini mampu mempercepat target penurunan angka stunting, mewujudkan Kota Bogor yang lebih sehat dan bebas stunting di masa depan.