Pj Wali Kota Bogor Tinjau Tiga Titik Rawan Banjir di Dua Kecamatan
MAHATVA.ID – Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, meninjau tiga lokasi rawan banjir yang menjadi langganan genangan air. Dua lokasi berada di Kecamatan Tanah Sareal, yakni RW 04 Kedung Waringin dan RW 08 Kelurahan Mekarwangi, sementara satu lokasi lainnya berada di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara.
Hery mengungkapkan, peninjauan dilakukan untuk memahami lebih dalam persoalan banjir yang terjadi berulang di wilayah tersebut.
“Lokasi ini menjadi jalur lintasan air hujan dan limpasan, sehingga air sering meluap ke rumah warga,” kata Hery.
Ia juga menuturkan, kawasan yang terdampak banjir sebenarnya cocok dijadikan kolam retensi atau embung untuk mengendalikan banjir, tetapi saat ini lokasi tersebut dihuni warga.
Penanganan Jangka Pendek dan Panjang
Hery menegaskan, upaya penanganan banjir akan menjadi perhatian serius, baik di tingkat kota maupun di dinas teknis dan perangkat daerah terkait. Penyempurnaan kajian yang ada akan diajukan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk menangani banjir secara menyeluruh.
“Dalam jangka menengah dan panjang, pembangunan kolam retensi, embung, atau normalisasi saluran perlu dilakukan. Namun, itu membutuhkan pembebasan lahan,” jelasnya.
Untuk tanggap darurat, Hery meminta wilayah segera memantau kondisi warga dan membantu kebutuhan mereka, termasuk perlengkapan sekolah anak-anak yang rusak akibat banjir, agar pendidikan tidak terganggu.
Menurut Hery, yang berlatar belakang keilmuan tata kota, banjir disebabkan oleh gabungan berbagai faktor. Mulai dari perubahan tata guna lahan di hulu yang mengurangi daya resap air, sedimentasi di badan air, hingga perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
“Cuaca ekstrem dan debit air yang meningkat juga menambah tekanan pada saluran air yang kapasitasnya sudah terbatas,” jelasnya.
Tinjauan ke Bendung Katulampa
Setelah meninjau tiga lokasi rawan banjir, Hery melanjutkan kunjungannya ke Pos Pantau Bendung Katulampa untuk memantau debit air.
Hery menekankan bahwa solusi banjir memerlukan kolaborasi berbagai pihak dan menjadi prioritas pembangunan Kota Bogor ke depan.