PT Indopangan Sentosa Bantah Isu Perusahaan Buang Limbah Keselokan

PT Indopangan Sentosa Bantah Isu Perusahaan Buang Limbah Keselokan

Smallest Font
Largest Font

MAHATVA.ID - Karena diisukan sebagai terduga penyebab tercemarnya selokan atau dynase di Perumahan Putri Indah Estat Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. PT. Indopangan Sentosa angkat bicara. Jumat, (05/07/2024).

 Pihak PT Indopangan Sentosa yang diwakili oleh Hasannudin dan Erwin Wahyu sebagai Human Resource & General Affairs mengatakan, jika terkait isu yang beredar terkait perusahaan tersebut membuang limbah, dibantah oleh pihak perusahaan.

“Perusahaan kami sudah sudah melakukan sesuai prosedur, bahkan tadi pagi saja limbah cair non B3 yang kami produksi sudah diangkut oleh pengolah dari MTLB,” ungkap Hasannudin saat disambangi di ruang kerjanya pada (04/07).

Dirinya menyebut, dalam waktu satu hari saja, pihaknya mengangkat limbah bisa 3 kali, dengan biaya yang tidak sedikit dan menggunakan transporter resmi. Sedangkan untuk limbah B3 nya, kami juga diangkut oleh transporter dan dibuang ke daerah Cikarang.

“Jadi, kami ada kolam penampungan limbah, dan kami pastikan air limbah itu tidak sampai naik keatas sudah diangkut oleh pihak pengolah. Kami sangat bisa memastikan jika air yang berwarna itu bukan berasal dari kami, apalagi ada warna putih, hitam dan lainnya,” tegas Hassanudin.

“Boleh dilihat nanti penampungannya, dan bisa dirasakan sendiri aroma nya seperti apa. Untuk limbah cairnya pun hanya air yang berasal dari mencuci wadah sisa produksi saos atau mayonnaise saja, juga limbah air panas, karena ada waktu dimana kami melakukan sterilisasi dengan menggunakan air panas yang dialiri kesetiap selang produksi untuk membersihkan bakteri,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Erwin Wahyu menambahkan, betul pada dua bulan lalu pernah ada complain dari warga untuk hal yang sama, dan kami mempersilahkan warga untuk melihat kedalam, agar tau kolam penampungan kami. Mengingat, selokan yang kami miliki bukan hanya dialiri oleh air dari kami saja, melainkan menyatu dengan saluran warga.

“Pernah kami tutup, agar warga tidak selalu suuzon kepada perusahaan kami, namun teriak juga karena mereka kebanjiran. Memang kami disarankan untuk melakukan normalisasi pada selokan yang dialiri air, dan itu sedang kami estimasikan waktu dan anggarannya,” jelasnya.

“Kami sendiri bingung, kenapa yang berwarna itu pas disaluran bagian pos saja, jika memang dari kami harusnya dari depan air itu sudah berubah warna. Kami berharap warga untuk mengkroscek juga apa yang terjadi, dan asal air limbah itu dari mana. Insya Allah dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan normalisasi selokan,” ujarnya.

Editors Team
Daisy Floren