Rekontruksi Jalan Pahae – Nyengcle Yang Dikerjakan Oleh CV Keisya Gigih Perkasa, Disoal Pengguna Jalan
Mahatvamediaindonesia.id, CARIU – Rekontruksi Jalan Pahae – Nyengcle Kecamatan Cariu yang dilaksanakan oleh Dinas Pejerjaan Umum dan Penataruang (PUPR) Kabupaten Bogor melalui CV. Keisya Gigih Perkasa tuai polemik.
Pasalnya pengerjaan jalan tersebut menutup semua akses pengguna jalan, baik kendaraan roda dua atau pun kendaraan roda empat, Sabtu, 9 Desember 2024.
Pengerjaan Rekontruksi Jalan Pahae – Nyengcle Kecamatan Cariu oleh CV. Keisya Gigih Perkasa menggunakan anggaran pemerintah dengan pagu Rp. 1.796.000.000,00., (Satu Milyar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Enam Juta).
BACA JUGA : Apel Siaga Kesiapan Pemilu Tahun 2024 dan Deklarasi Damai Di Kecamatan Cariu
Pengerjaan Rekontruksi Jalan yang dikerjakan oleh CV. Keisya Gigih Perkasa tersebut, menjadi bahan perbincangan penggguna jalan.
Bahkan akses umum seperti sekolah yang ada di lokasi pun turut terkena imbas penutupan jalan tersebut, hingga orang tua siswa yang biasa mengantarkan anaknya harus mencari alternatif jalan lain menuju ke sekolah.
Menurut salahsatu pengguna jalan Pahae – Nyengcle, Maman mengatakan, bahwa pengerjaan jalan tersebut tidak memberikan ruang kepada pengendara untuk lewat.
BACA JUGA : Panwaslu Kecamatan Cariu, Sosialisasikan Netralitas ASN di Pemilu 2024
“Parah, masa jalan dibeton ditutup semua, gimana kita mau lewat,” katanya.
Selain itu kata Maman, untung ada masyarakat yang membuka jalan untuk kendaraan roda dua, tapi sayang jalannya curam dan licin.
“Untung ada masyarakat sekitar yang membuka akses jalan melalui jalan pemukiman masyarakat, namun sayang jalannya curam dan licin. Bahkan banyak pengendara roda dua terjatuh,” terangnya.
Senada dengan Maman, salahsatu masyarakat sekitar yang enggan disebutkan namanya, menyayangkan pihak kontarktor yang seakan arogan menutup semua akses jalan.
BACA JUGA : Peringati Hari Pahlawan, SDN Sukaati Cariu Menggelar Doa Bersama
“Saya setiap hari bekerja di daerah Sukamakmur, sekarang harus muter lewat desa Cibatutiga menuju Karangsari lalu masuk desa Karyamekar, waktu saya jadi terbuang karena harus memutar arah,” katanya.
“Selain itu, jalan Desa Cibatutiga yang menuju karangsari juga rusak gak layak untuk dilewati oleh kendaraan roda dua, apalagi kendaraan roda empat,” terangnya.
“Saya berharap kepada pihak kontraktor agar jangan semena-mena dalam melakukan pengerjaan, sehingga merugikan banyak orang,” pungkasnya.
BACA JUGA : Anggota DPR RI Langsung Tinjau Lokasi Demo Warga Kutamekar Cariu
Saat tim meninjau langsung pengerjaan Rekontruksi Jalan Pahae – Nyengcle tersebut, tidak terlihat pekerja atau pun mandor yang berada di lokasi pekerjaan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor belum dapat dikonfirmasi.