Sapari Jurnalistik PWI Kabupaten Bogor Digelar di Tajurhalang, Bahas UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik

Sapari Jurnalistik PWI Kabupaten Bogor Digelar di Tajurhalang, Bahas UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik

Smallest Font
Largest Font

MAHATVA.ID – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor kembali menggelar acara Sapari Jurnalistik di Kecamatan Tajurhalang. Acara yang berlangsung di Cafe Ngopi, Jalan Bomang, Tajurhalang, ini mengusung tema utama sosialisasi Undang-Undang Pers Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik, dengan tujuan memberikan edukasi tentang pentingnya regulasi dan etika dalam praktik jurnalistik. Rabu, (09/10/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan desa, anggota Koramil, ormas, serta jurnalis dari berbagai media. Ketua PWI Kabupaten Bogor, Subagio, dan Pemimpin Redaksi Radar Bogor, Untung Bakhtiar, bertindak sebagai narasumber dalam acara ini, memberikan pemaparan mendalam mengenai peran UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik dalam menjaga kualitas dan integritas pers.

Dalam sambutannya, Subagio menekankan pentingnya pemahaman dan penerapan UU Pers serta Kode Etik Jurnalistik bagi para jurnalis.

“UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik adalah fondasi untuk menjalankan tugas jurnalistik secara profesional dan bertanggung jawab. Dengan memahami aturan ini, kita bisa menyampaikan informasi yang akurat, terverifikasi, dan kredibel,” tegas Subagio.

Senada dengan itu, Untung Bakhtiar mengingatkan para jurnalis untuk selalu memverifikasi fakta, terutama dalam menghadapi arus informasi dari media sosial.

“Di era digital ini, arus informasi begitu cepat, namun jurnalis harus tetap berpegang pada prinsip verifikasi sebelum mempublikasikan berita. Kita punya tanggung jawab lebih besar dibandingkan informasi yang beredar bebas di media sosial,” kata Untung.

Acara ini juga diwarnai diskusi interaktif dengan para peserta, yang salah satunya menyoroti perbedaan antara penyebaran informasi melalui media sosial dan media massa. Pertanyaan seputar pemberitaan mengenai geng motor yang viral di media sosial juga menjadi perhatian. Menjawab hal ini, Untung menegaskan bahwa media massa memiliki tanggung jawab lebih besar untuk tidak hanya mengikuti tren, tetapi menyajikan solusi dan pandangan yang lebih mendalam.

"Media massa tidak boleh terjebak dalam sensasi berita. Kita harus fokus pada dampak sosial dan memberikan perspektif yang lebih komprehensif, berbeda dari informasi yang ada di media sosial," ujar Untung.

Sekretaris Camat Tajurhalang, Kiat, menyampaikan apresiasi terhadap acara ini, mengingat peran penting jurnalis dalam menyajikan berita yang akurat dan terverifikasi.

"Kami berharap acara ini bisa membantu masyarakat memahami pentingnya memilah informasi, khususnya di era digital yang penuh dengan berita-berita tak terverifikasi," ujarnya.

Acara Sapari Jurnalistik ini ditutup dengan antusiasme para peserta yang merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang pers dan tantangan di era modern.

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya