Satu Pekan terakhir, Kondisi Aliran Sungai Cileungsi berubah warna pekat Hitam.
Mahatvamediaindonesia.id, BOGOR – kondisi aliran sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor, berubah warna menjadi hitam pekat akibat limbah Industri. Kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir, mulai dari wilayah Industri di Klapanunggal hingga ke Curug Parigi di Kota Bekasi. Senin, (14/08/2023).
Dari pantauan media, Selain hitam air sungai cileungsi mengeluarkan bau tak sedap. Akibatnya, beberapa jenis ikan termasuk ikan sapu-sapu yang terkenal tahan dengan kondisi cuaca ekstrim pun terlihat mati terbawa arus.
Menurut Madun warga sekitar, pencemaran sungai ini sudah terlalu sering terjadi, meski pemerintah sudah turun tangan namun tak kunjung ada hasil. Merekapun khawatir jika hal itu berdampak pada sumur warga terlebih saat ini, warga mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau.
“Ya, air sungai saat ini hitam pekat, sudah kurang lebih satu minggu kemarin. Paling baunya menyengat mulai dari jam 04.00 sampai jam 05.00 subuh, itu baunya sampai ke jalan, ikan semua pada mati, ikan sapu-sapu aja pada mati di sini,” ucap Madun.
“Terlebih sekarang kan musim kering, takutnya tercemar ke sumur-sumur warga, yang sudah-sudah sih limbah pabrik. Ya sudah pernah turun kementerian, tapi tidak pernah ada ada habisnya hal seperti ini,” sambungnya.
Selanjutnya Madun berharap kepada Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten agar segera ditindak, pabrik-pabrik yang sengaja membuang limbah ke sungai dengan sengaja, dan berikan sanksi yang seberat-beratnya.
“Dengan kondisi ini, saya berharap pemerintah bisa serius melakukan penindakan terhadap pelaku industri atau siapapun yang terbukti telah mencemari aliran sungai cileungsi yang sudah dalam status kritis,” harapnya.
Senada, Agus warga Gunung Putri juga mengeluhkan hal serupa. Terlebih, ditengah kondisi kemarau seperti ini, seharusnya air sungai Cileungsi bisa dijadikan warga untuk keperluan MCK. Namun dengan kondisi tercemar limbah, air tersebut tidak bisa dimanfaatkan oleh warga.
“Ini kan musim kemarau, harusnya bisa jadi salahsatu alternatif warga mengambil air. Eh malah tercemar limbah gini, ya gak bisa digunain lah,” kesalnya.