Tim Kemenkes Gelar Survei Gizi di Sukamakmur

Tim Kemenkes Gelar Survei Gizi di Sukamakmur

Smallest Font
Largest Font

MAHATVA.ID - Camat Sukamakmur, Bakri Hasan menyambut kedatangan Tim Enumerator dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) di Aula Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Selasa (24/12/2024). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, dengan fokus utama pada penanganan stunting.    

Dalam sambutannya, Bakri Hasan mengapresiasi kedatangan tim survei yang bertujuan memantau kondisi gizi bayi dan balita di wilayahnya.  

"Selamat datang kepada tim survei SSGI di Kecamatan Sukamakmur. Survei ini sangat penting untuk mengukur hasil dari berbagai program kami, termasuk Rumah Ceting (Cegah Stunting), yang memberikan makanan bergizi gratis dan bantuan bulanan untuk balita serta ibu hamil," ujar Bakri.  

Ia juga menyebutkan, pada survei sebelumnya ditemukan 109 balita mengalami stunting dan 37 ibu hamil kekurangan gizi kronis. Harapannya, melalui program dan edukasi berkelanjutan, angka tersebut bisa terus menurun.  

"Survei ini akan memberikan gambaran apakah program kami efektif, dan kami berharap tidak ada lagi balita yang terdeteksi stunting di Kecamatan Sukamakmur," tambahnya.  

Bakri menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah stunting. Survei ini juga dirancang untuk memberikan edukasi kepada orang tua terkait pola asuh dan asupan gizi bagi anak-anak mereka.  

"Kami berharap survei ini berjalan lancar dan menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Stunting harus menjadi perhatian bersama, karena ini merupakan isu nasional," tutupnya.  

Perwakilan Tim Enumerator Kemenkes RI, Asri, mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari pemerintah Kecamatan Sukamakmur dan pihak-pihak terkait.  

"Kami sangat berterima kasih atas fasilitas dan pendampingan yang diberikan selama kunjungan ini. Kami akan melakukan wawancara dengan orang tua dan pengukuran balita, meliputi riwayat kesehatan anak, kehamilan ibu, imunisasi, hingga pola makan bayi," jelas Asri.  

Proses survei di setiap lokasi membutuhkan waktu sekitar 30 menit, tergantung situasi di lapangan. Tantangan terbesar, menurut Asri, adalah pengukuran balita yang sering kali aktif bergerak.  

"Kami berharap survei ini berjalan lancar dan mendapatkan data yang akurat untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani stunting," pungkasnya.  

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting, khususnya di Kecamatan Sukamakmur. Dengan dukungan semua pihak, hasil survei ini diharapkan dapat menjadi landasan kebijakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Editors Team
Daisy Floren

Populer Lainnya