Ustd Jumardi bantah tidak hadir dalam agenda pengukuran, melainkan tidak diundang.

Ustd Jumardi bantah tidak hadir dalam agenda pengukuran, melainkan tidak diundang.

Smallest Font
Largest Font

Mahatvamediaindonesia.id, Gunung Putri – Tindak lanjut dari puluhan Warga yang mendatangi kediaman pengurus Masjid Nurul Inayah pada Minggu (25/7) lalu, Ketua DKM Nurul Inayah Ustd Jumardi akhirnya angkat bicara. Rabu, (26/07/2023).

Menurut Ustd Jumardi bahwa tanah wakaf tersebut adalah milik Kakek beliau atas nama H.Nasir, yang kemudian diberikan kepada Madrih yang diwakafkan seluas 200 Meter. Dan dilokasi tersebutpun memiliki kelebihan tanah di area Masjid seluas 80 Meter.

“Saya memohon kepada bapa saya agar tanah 80 Meter tersebut untuk di lelang, dan terjadilah lelangan tersebut dengan harga 500 Ribu Rupiah per meter,” ucapnya.

Menurutnya, hasil lelang tersebut terkumpul sebesar 16 Juta Rupaih. Dan itu pun hasil dari swadaya para Jamaah.

“Dari 80 Meter hanya terkumpul 16 Juta Rupaih, artinya baru 32 Meter saja yang dibayar, 48 Meternya belum terbayar,” jelasnya.

“Karena tidak ada penambahan dari warga dan Jamaah, maka beliau hanya mendiamkan saja, karena pada dasarnya dipakai untuk kepantingan masyarakat juga,” sambungnya.

Ustd Jumardi juga menerangkan, bahwa terkait tanah 100 Meter ia Wakafkan secara Mukoyad, yang artinya Wakaf yang mengikuti kebutuhan pemakai.

“Karena Masjid tidak ada lahan Parkir, saya Wakafkan Mukoyad, karena sedikitpun tidak ada lahan untuk parkir di Masjid itu. Pada dasarnya tanah itu kan dipakai juga demi kepantingan bersama,” jelasnya.

Bahkan Ustd Jumardi berencana juga untuk mengedak depan Masjid, dengan memasang pengumuman siapa yang mau ikut menyumbang.

“Di pengumuman itu tertulis siapa saja yang menyumbang, ada yang 100 Ribu, 200 Ribu bahkan 1 Juta,” ucapnya.

Setelah berjalanya waktu, ia mengatakan bahwa ada yang menolak terkait pembangunan tersebut. Dengan asumsi yang tidak jelas, seling beberapa hari ustd Jumardi mendapatkan undangan dari BPD Desa Bojong Kulur untuk melakukan diskusi.

“Saya tidak bisa hadir, karena saya ada keperluan di Bogor untuk membeli peralatan sekolah,”jelasnya.

Bahkan Ustd Jumardi juga membantah adanya undangan terkait pengukuran di hari minggu kemarin.

“Kami tidak diundang, saya tidak pernah menerima undangan terkait pengukuran tersebut,” tegasnya.

Dengan adanya peristiwa tersebut Ustd Jumardi berharap agar segala sesuatu permasalahan itu bisa diselesaikan dengan secara baik, sehingga dapat menemukan solusi yang terbaik juga.

Editors Team
Daisy Floren